Rabu, 02 September 2009

Belum Ada Bahan


LebARAN SEBENTAR LAGI.. TUNGGU CERITA SI LAJANG DARI PULAU YAH...P

Kamis, 04 Juni 2009

13 Rayuan Terbaru 2009


Posting ini sayah dapet dari milis yang sayah ikuti. Penting sayah posting lagi di blog, yaah setidaknya buat lucu-lucuan hehe. And... here we go!!!

1. Tadi malam aku kirim bidadari untuk menjaga tidurmu. Eh, dia buru-buru balik. Katanya, 'Ah, masa bidadari disuruh jaga bidadari?'

---Hoek! cuih...

2. Kalau kamu nanya berapa kali kamu datang ke pikiranku, jujur aja, cuma sekali. abisnya, ga pergi2 sih!

--- Najis Loh!

3. Sempet bingung jg, kok aku bisa senyum sendiri. Baru nyadar, aku lagi mikirin kamu.

--- WAKS!

4. Kalau suatu saat kamu hancurkan hatiku... akan kucintai kamu dengan kepingannya yang tersisa.

--- Hoeeek!

5. Berusaha melupakanmu, sama sulitnya dengan mengingat seseorang yang tak pernah kukenal.

--- Hahaha nice one!

6. Kalau kamu ajak aku melompat bareng, aku ngga bakalan mau. Mending aku lari ke bawah, bersiap menangkapmu.

--- idih gepeng ntar!

7. Aku pernah jatuhkan setetes air mata di selat Sunda. Di hari aku bisa menemukannya lagi, itulah waktunya aku berhenti mencintaimu.

--- jitak!

8. Ga usah janjiin bintang dan bulan untuk aku, cukup janjiin kamu bakal selalu bersamaku di bawah cahayanya.

--- najooos..

9. Kalau kamu nanya mana yg lebih penting buat aku: hidupku atau hidupmu, aku bakal jawab hidupku. Eits, jangan marah dulu, karena kamulah hidupku.

--- gyahahaha sakit peyut..

10. Pertama ketemu, aku takut ngomong sama kamu. Pertama ngomong sama kamu, aku takut kalau nanti suka sama kamu. Udah suka, aku makin takut kalau jatuh cinta. Setelah sekarang cinta sama kamu, aku jadi bener2 takut kehilangan kamu. Kamu emang menakutkan!

--- getok pake kursi neh...

11. Ketika hidup memberiku seratus alasan untuk menangis, kau datang membawa seribu alasan untuk tersenyum.

--- Halah.. halahhh....

12. Jika aku bisa jadi bagian dari dirimu, aku mau jadi airmatamu, yang tersimpan di hatimu, lahir dari matamu, hidup di pipimu, dan mati di bibirmu.

--- maksud loh?!

13. Orang bilang bulan itu indah...tapi aku bilang tidak. Orang bilang planet venus itu cantik...tapi menurut aku tidak. Aku bilang bumi itu indah dan cantik...karena ada kamu.

--- kaink.. kainkk....


Kamis, 21 Mei 2009

D’lajang’Z part 4 : RUWET


Pernah ga, denger seorang temen pria berkata aku tuh pemalu sama perempuan... Atau, apa? Aku bicara sama temen cewekmu di telpon? Gak ah, aku malu...


Pas ada sahabat saya yang curhat tentang teman prianya di kantor dan mengatakan hal yang sama , saya langsung merasa... woow sepertinya dia tuh tipe pria palyboy de! Kenapa saya bilang begitu? Itu karena jaman kuliah kemaren (maksudnya bertahun-tahun kemaren hehe), saya juga sering mendenger temen pria saya mengatakan hal itu kepada temen perempuan yang baru dikenalnya atau yang dia pikir si perempuan juga ada ”hati” sama dia. Padahal saya tau kalau dia sudah punya pacar, 2 orang pacar, atau bahkan diam-diam akan menikah.


Terus, gimana tanggapan sahabat saya tentang pengalaman saya tersebut? Antara percaya, syok, dan tidak ingin percaya... memangnya dia lagi ada hati sama tuh pria? (saya ga menyebut cowok, karena bagi saya istilah cowok sebenernya lebih tepat untuk anak sekolahan, meskipun sebenarnya apa yang sedang dialami oleh sahabat saya ini juga seperti anak sekolahan hehehe).


..................


”Apa? Aku suka sama dia?? Keanya gak de? Aku tuh cuma penasaran aja sama dia ke??” Bantahnya ketika kami berempat yaitu dia, saya, Rika dan Lili hang out Sabtu siang di sebuah restoran fast food.


”Penasaran apa? Memangnya dia berbuat apa sampe kamu penasaran sama dia? Bukannya kemaren kamu cerita sama aku kalo dia uda punya pacar? Ato bahkan sekarang uda mo jadi calon istri?? Udalah.. lupain aja! Kita tuh uda dewasa... bukan waktunya lagi maen penasaran-penasaran sama cowok kea anak sekolahan...”


”Ike, sekali lagi aku tegasin ni yah, aku cuma PENASARAN sama dia! Aku ga da niat ko jadi pacarnya! Kebayang aja gak? Karena aku tahu, aku bukan tipenya dan mungkin dia juga bukan tipeku??”


”Kamu bilang MUNGKIN? Jadi dia masih bisa masuk kriteriamu dunk?? Hayoooo...” Sanggah saya.


”Iyah tuh, kalo jodoh sapa yang tau? Lagian kalo kamu memang ga da niat jadi pacarnya, terus buat apa si susah-susah menghadapi dia? Bener kata Ike tuh, uda ga jaman lagi gitu-gituan...” Seloroh Rika.


”Uda de, kalian dengerin dulu ceritanya...” Lili menengahi.


”Iya nih kalian! Jadi gini, dulu tuh pas dia masih pegawai baru di kantorku, kami sempet deket? Dalam tanda petik lho yah... Aku dulu sempet suka sejak pertama kali kenal sama dia –okeh okeh kalian boleh menghajarku- dan aku juga sempet ngerasa kalo waktu itu dia juga suka sama aku. Tapi aku mencoba menepis perasaanku! Karena aku takut kalo itu cuma perasaanku aja, secara waktu itu aku juga lagi jomblo abis...


”Cuma gara-gara itu yang bikin kamu sebegitu penasarannya sama dia? Ga jelas de? Uda.. Hapus dan lupain aja sekalian? Ruwet betul sih?” cetus Rika.


”Gak Ri! Gak hanya itu. Aku juga ngerasa bersalah tiap kali ingat perbuatan-perbuatan konyolku hanya karena aku berusaha keras untuk menutupi perasaanku sama dia? Tanya Ike de, gimana waktu itu aku........”


Sementara sahabat saya berusaha ngejelasin masalahnya sebelum minta pendapat ke kedua sahabat saya lainnya, saya jadi teringat ceritanya ketika awal dia bertemu dengan pria itu. Bagaimana dia berusaha menepis dan menyembunyikan perasaannya, karena dia tidak mau patah hati untuk yang kedua kalinya. Saya ingat ketika dia bingung dengan pikirannya sendiri dan habis-habisan mengatakan kepada teman-temannya di kantor kalo dia menyukai orang lain hanya untuk menepis anggapan mereka yang mulai curiga padanya dan bagaimana dia memaksa sahabat prianya untuk pura-pura jadi pacarnya dan menemaninya setiap ada acara khusus di kantornya. Bukannya tidak mau, tapi sahabat prianya tahu kalau sebenarnya dia jatuh cinta sama teman kantornya itu, tapi dia tidak mau mengakuinya. Dan apa yang dia lakukan sebenarnya telah menyakiti hatinya sendiri.


Saya juga ingat betapa paniknya dia setiap kali habis bersikap ketus pada pria itu (tentu saja karena dia berusaha menutupi perasaannya) dan betapa sangat merasa bersalahnya dia ketika suatu hari pria itu berkata kenapa sih, kamu kayaknya jijik banget sama aku? ...

Saya tahu apa yang dia lakukan sebenarnya sangat gak banget untuk ukuran perempuan dewasa. Saya pikir, meski bukan baru kali ini dia mengenal dan jatuh cinta pada seorang pria, tapi saya yakin sebenarnya baru kali ini dia mengenal first love hanya mungkin pada waktu dan tempat yang salah?? Tapi tidak ada yang salah pada cinta kan?


”That’s it! Aku hanya pengen mengakhiri rasa penasaran dan bersalahku sama dia? Istilah sederhananya begini, aku hanya ingin mengembalikan segelas air yang dia taruh dimejaku entah dia sengaja atau gak sengaja dia tinggalkan di mejaku. Jadi kalo ternyata dulu dia memang ga da ”rasa” sama aku, okeh aku tenang... segaknya sikapku kemaren ”bener” donk dengan ketus sama dia? Berarti memang aku yang keGRan... Nah tapi kalo ternyata dulu dia juga sebenernya suka sama aku, aku hanya pengen minta maaf sama dia dan ingin dia tahu kalo sebenarnya aku dulu juga suka sama dia... thats all!! Dan aku ga niat ko jadi pacarnya apalagi ngerebut dia dari pacarnya yang sekarang.. Gak sama sekali!! Aku tahu ko dia sekarang uda bahagia sama pacarnya. Aku cuma pengen sekedar mampir dan ngembaliin segelas air yang pernah dia tinggalkan di mejaku... Itu saja... Beneran... Hanya ingin sedikit menghapus rasa bersalah gara-gara perbuatanku sendiri padanya... Tiap kali melihat dia dikantor terus teringat kata-katanya kenapa sih, kamu kayaknya jijik banget sama aku? Aku ga jijik... Aku hanya ingin dia tahu... ” ujarnya sambil menghela napas.


”Aku tahu dari ceritaku yang berputar-putar tadi keanya aku tuh egois karena seringkali bilang, aku ingin aku ingin... Maksudku...”


”Iyah kami ngerti ko maksudmu... Ga usah dijelasin lagi, tar tambah muter-muter lagi... rasanya ni sel-sel otak kami jadi kacau hehehe”


”Ugh kalian...”


Jadi sahabat saya itu berniat menyudahi pemikiran-pemikiran yang dia anggap sangat childish dan gak banget ituh –sekalian sebagai salah satu resolosinya di taon 2009 ini- dan menebusnya dengan memberikan sesuatu sebagai kenang-kenangan terselubung padanya. Pas banget ketika dia sadar kalo pria itu juga punya hobi yang sama dengan Lili, berburu koleksi novel langka. Dan Lili dengan senang hati membantu mengenalkannya dengan pedagang novel-novel langka langganannya.


..................................


”Jadi gitu ke, dia penasaran aku dapat dari mana tuh novel? Aku bilang aja dapet dari temenku... terus aku bilang kalo dia mau, aku kasi no hape si Lili biar dia bisa tuker-tukeran info, kan mereka berdua hobinya sama tuh? Eh pas aku kasi no hapenya dia bilang gitu??” Minggu pagi sahabat saya itu uda berkicau ribut di telepon.


”Ya uda... filingku dia tuh tipe pria playboy de? Eh bukan pria, tapi COWOK dink hehe yaah ga usah dijelasin juga uda jelas ko kalo dulu tuh cuma perasaanmu aja... beres kan? Toh kamu uda menebusnya dengan berusaha mencarikan dan memberikan sesuatu yang mungkin berharga bagi dia... Nah sekarang tinggalkan dia... Tutup buku tentang dia, simpan buat cerita anak cucu besok tentang hal bodoh binti konyol yang pernah kamu lakuin, yaitu first love pada waktu, tempat dan ummmmmm yaah mungkin pria yang salah??? heheheeheh ”


”Yaah seperti si Chacha pernah bilang, memang menyakitkan kalo cinta kita ditolak, tapi lebih menyakitkan lagi kalo kita tidak pernah bisa mengungkapkan cinta kita... Fiuuuhhh cinta? Aku juga ga ngerti ko bisa-bisanya sih aku suka sama dia?? Hehe bodo ah! Eh tar siang jalan yuk cari-cari bukunya kick andy! Keanya tuh lebih penting de!”


”Okeh!”


Dan begitulah, akhirnya sahabat saya itu menyudahi kisah cintanya yang ga jelas selama ini dan berusaha membuka lembaran baru yang lebih baik lagi.


Tapi, namanya juga cinta. Sinetron bilang, cinta gak pernah salah kan....


***

Senin, 18 Mei 2009

Jelangkung Riang Gembira

Pasti ada kan yang pernah mencoba permainan jelangkung?? Kalau tidak ada yang pernah, yaa baguslah... Bagaimanapun itu sebenarnya khan permainan yang sesat. Sayangnya saya pernah ketika jaman kuliah dulu hehe... Saya jadi ingat kembali pengalaman itu pas nonton acara TV seram tapi lucu. *sayah lagi nyoba pake bahasa Indonesia yang baek dan benar ni...niatnya c agar pengunjung blogger dari negara laen juga bisa baca pas transletin blog ini...buat temen-temen dari Indonesia sendiri, semoga tetep bisa menikmati bahasa sayah yang mungkin ga gaul ini yah hehe*

Ceritanya nih, saya lagi menginap di kost teman saya. Waktu itu, kost-kostan lagi "heboh" gara-gara banyak celana jean's yang hilang. Daripada ribut-ribut saling tuduh sesama teman, jadilah diputuskan untuk bertanya ke jelangkung. Inspirasinya? yaah gara-gara waktu itu juga lagi rame film jelangkung...

Akhirnya, setelah sepakat dimulailah permainan jelangkung untuk mendapat petunjuk siapakah si pencuri celana jean's di kost. Herannya, permainan jelangkung yang "normal" biasanya dilakukan di tempat yang angker, gelap, dan sepi dengan beberapa orang untuk melakukan permainan. Kami? karena kebanyakan dari kami adalah penakut, maka permainan jelangkung kami lakukan dengan "riang gembira" alias dilakukan di ruang utama tempat kost yang normal, terang benderang, dan ramai. Bagaimana tidak ramai kalau yang memainkan dan yang menonton waktu itu kalau tidak salah sekitar 30 orang! Entah apakah jelangkung juga berani "bergabung" dengan kami dan menjawab pertanyaan siapakah si pencuri misterius itu??

Kemudian, dengan perlengkapan seadanya, kertas, koin, lilin yang sebenernya dipakai untuk aroma therapy (karena tidak ada yang punya lilin "normal", jadi deh memakai lilin aroma therapy milik salah satu teman kost), dengan mengucapkan mantra yang entah didapat dari kitab sihir terbitan darimana, maka dimulailah "upacara" pemanggilan jelangkung. Koin menunjuk huruf-huruf yang ada di kertas jelangkung buatan sendiri itu dengan tidak jelas. Sementara 5 orang konsentrasi memainkan jelangkung, 25 orang lainnya tegang dan harap-harap cemas menunggu siapakah sebenarnya si pencuri celana jean's misterius itu. Tapi karena koinnya terus berputar-putar tidak jelas dan kami takut ada apa-apa, maka kamipun menghentikan permainan tersebut dan entah kenapa kami kompak berlarian ke kamar masing-masing, 5 menit kemudian kami kompakan lagi keluar dari kamar masing-masing dan langsung tidur bareng-bareng karena ketakutan yang tidak jelas.

Terus apakah akhirnya si pencuri bisa ketahuan?? entahlah... yang jelas, sejak kejadian itu tidak ada lagi kasus pencurian yang terjadi.


Minggu, 10 Mei 2009

d'LAJANG'z part 3 : Criminal News n The Parent Care's

Maraknya berita-berita kriminal di televisi memang memberikan banyak pengaruh bagi masyarakat pemirsanya. Baik itu pengaruh negatif maupun pengaruh positif. Pengaruh negatifnya, mungkin bisa menimbulkan phobia yang sebenarnya ga perlu-perlu amat. Kalau pengaruh positif yaitu dapat meningkatkan kewaspadaan masyarakat akan adanya kejahatan dimanapun juga *yup! 100!! duh bahasanya bikin inget jaman SD pas pelajaran bahasa Indonesia…*. Dan bagi seorang lajang seperti saya, pengaruhnya adalah …

Shubuh yang sejuk…

“Assalamualaikum, ya mah …” jawab saya di hape.

“Keke kamu lagi dimana sekarang?”

“Eehh…” sebelum sempat menjawab -tapi mungkin emez (ibu) uda tau lah saya dimana? Ga mungkin kan shubuh - shubuh saya lagi nongkrong di atas tiang listrik- emez sudah langsung kuliah shubuh.

“Nak tar siang kamu ga usah kemana-mana ya? Bahaya? Tahu tidak, kemaren di tipi ada berita ancaman bom di mall! Mama jadi khawatir kalo ingat kamu… tadinya pengen langsung telpon, tapi pasti kamu lagi di kantor dan ga bakalan ngeh mama ngomong apa. Sekarang kan weekend, jadi mendingan kamu di kost saja nak… ngaji keq, wiridan… gak usah pergi-pergi ke luar kota… kemaren yah di tipi juga ada berita pencopet ibu-ibu lagi di pasar,haduh serem de! Terus tuh ada lagi berita tentang penjahat yang lagi ………”

1 jam kemudian,

“Nah ini di tipi juga ada berita perampokan, eh coba kamu liat di tipi tuh! Haduh perampokan di kost-kostan! Astaghfirullah… kamu jangan di kost aja kalo gitu nak? Oh ato di kost aja? Kunci jendela dan pintu rapat-rapat! …..”

Dan begitulah reaksi emez saya tercinta yang lagi panik dan bingung mau mengevakuasi saya kemana gara-gara keseringan nonton berita kriminal di televisi….

Dan begitulah, pagi menjelang yang harusnya cerah ceria berasa semakin dingin …

Keesokan sorenya …

“Ke, hapemu bunyi tuh!”

“Assalamualaikum, ya pah…”

“Keke kamu lagi dimana? Ingat pesan mamamu kemaren ya? Ga usah kemana-mana… Biar diajak temen-temenmu juga hati-hati! Tuh di TV ada berita perempuan mati diracun temen-temennya… kalo ada minuman-minuman ato makanan-makanan ga jelas dari temenmu ga usah diminum dan dimakan… Ingat ya nak, jaga kehormatanmu… kalo jalan sama laki-laki jangan berduaan… terus…”

“Hah? Minumannya diracun temen-temennya pah? Maksudnya?? ” spontan saya menjawab dengan keras di hape saking bingungnya. Dan spontan pula temen-temen saya kompakan menunjukkan perhatian dengan antusias yang sebenernya ga perlu banget ituh (huufff kalo diinget-inget jadi nyesel dee gara-gara keceplosan, langsung dibantai habis-habisan!).

30 menit kemudian … (biasalah bapak-bapak cerewetnya memang “hanya” separoh dari seorang ibu)

“iyah pah waalaikumsalam…”

“Waa yang lagi dipantau mami papi hihihih cieh cieh awet muda dunk kan masi dianngap anak es em pe? Hwahahahah Eh eh kopinya jangan diminum!! Ga nyadar yah tadi habis kita kasi baygon mix selai kacang lhooo kekekekeekek…” tawa plus pandangan takjub sohib-sohib saya yang seakan-akan habis ngeliatin kejadian langka di meja mereka …

Saya ga begitu peduli dengan gojlokan temen-temen *okeh okeh agak sebal sii wajar khan hehe*, saya hanya syok karena kenyataannya saya memang lagi hang out di café. Minumannya si jelas, kopi. Tapi makanannya yang ga jelas, karena waktu itu saya lagi pesan makanan India yang kata si Mbak pelayannya enak banget. Dan begitu di coba rasanya memang aneh ga jelas karena mungkin ga sesuai dengan lidah saya. Masa iya karena diracun sama tukang masaknya?? Salah saya apah?? Mungkinkah ada konspirasi sibalik kasus saya dan bapak Antasari Azhar!! *lho???* Selaen itu saya juga ngerasa bersalah karena membohongi ortu saya tiap kali ditanya, lagi dimana? Saya jawab, lagi di kost. Saya khawatir kalo saya bilang yang sebenarnya, mereka bakalan panik dan telpon polisi hehehe *meski kadang-kadang saya pikir seru juga kali yah? Lumayan kan kalo masuk berita di tipi jadi rada terkenal dikit, hohohoho*

Saya agak maklum dengan sikap mereka, karena saya pikir itu adalah salah satu bentuk kasih sayang mereka terhadap anaknya. Tapi kadang-kadang saya juga prihatin bahkan terhadap diri saya sendiri. Haloo mah pah kalendernya belum diganti yah? Ini bukan taon 80an lagi? Abadnya aja uda ganti?? Untuk ukuran kota kecil, usia anakmu ini harusnya uda punya anak yang mulai masuk TK lhoo… jadi, anakmu ni uda dewasa bangett hehe…

Sebenarnya, pengalaman saya itu tidak lepas dari kultur adat di Indonesia yang memang masih melekat sangat kuat. Terutama bagi masyarakat di kota kecil. Dan saya adalah salah satu contohnya *hehe bukannya narsis c, pengennya posting pengalaman orang laen, tapi belakangan ini yang curhat lagi sepi? Hihihi* Dimana ortu saya masih sangat teguh berpendapat bahwa selama anaknya masih lajang, maka merekalah yang tetap bertanggung jawab atas anaknya, sampai si anak menikah *minum green tea 1 galon*. Nah, dan saya sebagai salah satu lajang yang hidup di perantauan *gaya bicara ala pejabat tinggi lagi di podium*, perempuan pula, jadi ortu saya hobi banget memantau kehidupan anak perempuannya setiap hari untuk memantau pertumbuhannya…(hehe memang balita?) bukan dunk, tapi pergaulan saya. Dan memang butuh kesabaran tinggi sii tiap kali mencoba memahami sikap mereka…

Besoknya …

“Keke tiap kali ke luar kota hubungi mama yah? Tahu tidak, tadi berita di tipi bilang ada anak kecelakaan pas keluar kota gara-gara belum pamit sama orang tuanya ….”

“...................” sibuk menganalisa maksud perkataan emez, ngancem ato peringatan ato ???